quizzical

Berbagi Pengetahuan, Pengalaman dan Mimpi

Tuesday, January 23, 2007

Pindahan

Bertepatan dengan tahun baru 1428 Hijriah, saya resmi menempati rumah baru.
Terima kasih buat rekan-rekan yg selalu setia mengunjungi blog ini. Saran dan kritikannya masih dinantikan di sana




Lanjutannya....

Friday, January 05, 2007

98% atau 2%

Satu abad yg lalu semasa Einstein remaja, ada satu teka-teki yg cukup menarik yang dikenal dengan nama zebra-puzzle atau logic-puzzle. Menurut Einstein 98% dari penduduk dunia tidak bisa menjawabnya dan hanya 2% yg berhasil.

Teka-tekinya seperti berikut:
Ada 5 buah rumah yg masing2 memiliki warna berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dgn kebangsaan yg berbeda2. Setiap penghuni menyukai satu jenis minuman tertentu, merokok satu merek tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu. Tidak ada satupun dari kelima orang tersebut yang minum minuman yg sama, merokok merek rokok yg sama dan memelihara hewan yg sama seperti penghuni yg lain.

Pertanyaannya: Siapakah yang memelihara ikan?

Petunjuk :
- Orang Inggris tinggal dirumah yang berwarna merah.
- Orang Swedia memelihara Anjing.
- Orang Denmark senang minum teh.
- Rumah berwarna hijau terletak tepat disebelah kiri rumah berwarna putih.
- Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.
- Orang yang merokok Pall Mall memelihara burung.
- Penghuni rumah yang ditengah2 senag minum susu.
- Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.
- Orang Norwegia tinggal dirumah paling pertama.
- Orang yg merokok Marlboro tinggal disebelah orang yg memelihara kucing.
- Orang yang memelihara kuda tinggal disebelah orang yang merokok Dunhill.
- Orang yang merokok Winfield senang minum bir.
- Disebelah rumah berwarna biru tinggal orang norwegia.
- Orang Jerman merokok Rothmans.
- Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.

Apakah anda termasuk yang 2%?
Selamat mencoba !!!


Saya juga ingin tau jawabannya. Saat ini saya sedang berusaha menjawabnya.
Sebenarnya jawabannya bisa di cari pada bang wiki, tapi kalo kita liat disitu jadi gak seru deh!



Lanjutannya....

Thursday, December 21, 2006

Seperti Ngupil

Ada seorang anak yg bertanya pada bapaknya tentang making love:
A (anak): kenapa bercinta begitu dinikmati oleh orang dewasa?
B (Bapak): Rasanya seperti kamu sedang ngupil dengan menggunakan jarimu sendiri.
A : kenapa wanita lebih menikmati dibanding pria?
B : sebab jika kamu ngupil, yang terasa nikmat adalah hidungmu bukan jarimu
A : kenapa wanita benci jika diperkosa?

B : hal itu seperti jika kamu sedang dijalan, tiba-tiba ada orang datang dan memasukkan jarinya kedalam lubang hidungmu. Apakah kau suka?
A : tidak! Kenapa wanita tidak boleh bercinta jika sedang datang bulan?
B : jika hidungmu sedang berdarah pasti kamu juga tidak ingin ngupil.
A: mengapa pria tidak suka menggunakan kondom pada saat berhubungan?
B : sukakah kamu ngupil sambil menggunakan sarung tangan?
A : Woowww,………ayah hebat!




Lanjutannya....

Thursday, December 14, 2006

Pohon Kacang 17,8 M


Bukan sulap, bukan sihir, dan bukan gombal pula, tapi ada pohon kacang tanah setinggi 17,8m. Iya, hal ini benar-benar ada.
Pohon kacang tanah ini bisa dijumpai di Manado atau tepatnya di dalam sebuah mall yg terletak di kawasan bisnis Boulevard.
Sebenarnya ini bukan satu pohon kacang yg sesungguhnya, tetapi pohon natal atau biasanya di sini dikenal dengan nama pohon terang yg terbuat dari rangka besi dan ditempeli dengan ribuan kacang tanah utuh (lengkap dengan batang, daun, akar dan sisa-sisa tanah yg masih menempel).


Pemasangan pohon natal biasanya dilakukan pada bulan Desember untuk menyambut hari natal Yesus Kristus (Nabi Isa AS). Sejatinya pemasangan pohon natal dengan menggunakan pohon cemara yg ditempatkan di rumah-rumah, gereja, tempat perbelanjaan, dll. Pada pohon tersebut biasanya digantungkan beraneka hiasan dan lampu, sehingga terkesan semarak dan lebih terang.

Pohon natal dari kacang tanah ini dipasangan untuk memecahkan rekor nasional dan tercatat di MURI dalam register nomor 2238. Baru kali ini pohon natal terbuat dari kacang tanah yang merupakan salah satu produk unggulan daerah ini. Dan tentu saja tujuan utamanya adalah dalam rangka soft opening dari pusat perbelanjaan yg namanya mirip dengan nama kawasan tersebut yaitu 'boulevard mall'.
Biar lebih seru kaleeee!!!

Lanjutannya....

Wisuda...

Tadi siang aku diminta salah satu ponakan untuk menjadi fotografer pada acara wisuda sarjana.

Jadi teringat kembali kenangan beberapa tahun silam akan suasana seperti ini. Perasaan bahagia dan haru bercampur menjadi satu. Bahagia karena sudah berhasil menyelesaikan studi dan terharu karena akan berpisah dengan teman-teman yang selama ini berjibaku dalam susah & senang. Tetapi kami biasanya menyatakan bahwa tidak ada perasaan susah, yg ada hanyalah senang dan senang sekali.


Demikian pula suasana yg terlihat pada para wisudawan kali ini. Para sarjana baru dengan bola mata yg berbinar-binar, para orang tua yang selalu menebar senyum dan kadang pula diwarnai dengan tangisan kebahagiaan. Sepertinya mereka tidak merasa lelah dalam mengikuti seluruh rangkaian acara pelepasan dari universitas. Bahkan ada yg mengadakan acara pelepasan sarjana baru di fakultasnya masing-masing.

Namun kegiatannya belum berakhir sampai disini, karena masih dilanjutkan dengan kunjungan ke studio foto untuk mengabadikan gambar dengan pakaian lengkap. (Sepertinya kurang lengkap deh). Kemudian diikuti dengan acara di rumah masing-masing, dimana para kerabat & famili telah menunggu dengan setia untuk menyampaikan ucapan selamat yg tentunya dilengkapi dengan acara syukuran dan makan-makan. Biasanya acara ini baru berakhir pada tengah malam.

Selamat kepada mereka & selamat datang di dunia nyata..!!!

Lanjutannya....

Monday, December 11, 2006

ABG pesta bugil di toilet hotel berbintang

Masih segar dalam ingatan kita tentang video porno yang diperankan oleh anggota dewan kita yang terhormat bersama artis dangdut, muncul lagi perilaku yg menggugah moral kita. Kali ini kejadiannya dilakonkan oleh para ABG generasi penerus bangsa. Hal tersebut berlangsung disalah satu hotel berbintang yang ada di ibukota.

Pesta bugil yang dilakukan oleh beberapa ABG tersebut terjadi di toilet hotel tersebut. Kenapa harus di toilet lagi?

Untuk mengetahui aksi mereka dalam keadaan bugil tersebut bisa dilihat pada kelanjutan artikel ini. Rasanya kurang sopan kalau harus ditampilkan di halaman depan blog ini.



He..he..he...makanya jangan ngeres dulu!!


Lanjutannya....

Thursday, November 23, 2006

Petugas Malas, Pelanggan Kena Getahnya

Selesai membayar rekening listrik, aku seperti tersadarkan bahwa selama ini rekening yang dibayar tidak pernah mencapai angka 100rb rupiah. Tapi kenapa kali ini jumlahnya 113rb rupiah...Mungkin saja pemakaian bulan kemarin memang meningkat. Kemarin kan bulan ramadhan jadi penggunaan listrik agak lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya.

Namun ternyata penyebabnya bukan karena tingginya pemakaian ataupun akibat pemadaman listrik yang terjadi setiap hari, tetapi...

Masalahnya justru terjadi akibat kesalahan pada jumlah pemakaian listrik yang tertera di slip rekening dan pemakaian sebenarnya. Di slip pada pembacaan meter akhir tercatat 3.691 KWH, sedangkan angka pada meteran listrik yang ada di rumah, posisi hari ini pada angka 3.664 KWH. Jadi seharusnya angka pada slip harus lebih rendah dari angka yg ada pada meteran hari ini. Tanya kenapa????????

Biasanya angka pembacaan meter akhir (pemakaian listrik) bulan lalu didasarkan pada catatan dari petugas lapangan PLN yang mengambil data pada setiap awal bulan berjalan. Tetapi pada awal bulan ini tidak ada petugas PLN yg datang ke rumahku. Jadi dari mana angka tersebut diperoleh???

Kejadian kali ini bukan yang pertama terjadi. Hal tersebut aku alami pada pembayaran listrik bulan April 2005, biaya yg harus dibayar membengkak hingga 577.600 rupiah. Pada saat itu langsung aku protes ke PLN dan menurut mereka bahwa petugas lapangan tidak pergi mencatat ke rumah-rumah. Yang lebih parah lagi angka yang dicantumkan hanya merupakan hasil kreatifitas(kebodohan atau akal-akalan) petugas administrasinya.

Apa jadinya jika semua penyedia layanan publik yg ada di negeri ini kreatif seperti petugas PLN tersebut.

Saya tidak mau menggunakan kata oknum. Benci deh kata itu!. Kalo sudah pake oknum, biasanya mereka yang bersalahpun akan tenang-tenang saja tanpa dosa. "AH, ITU KAN HANYA ULAH OKNUM!!".


Lanjutannya....

Wednesday, October 11, 2006

Ini burungku.....

Bukan maksud meniru iklan yg lagi ngetop, tapi ini berkaitan dengan pengalaman pertamaku menjumpai jenis burung yang relatif baru dideskripsikan. Kisah ini terjadi sekitar 7 tahun lalu saat sedang giat-giatnya melakukan survei di hutan, walaupun saat ini sudah jarang pergi ke lapangan.

Waktu itu kami melaksanakan survei untuk menginventarisasi potensi keanekaragaman hayati di beberapa kawasan konservasi yang tersebar di seluruh daratan Sulawesi. Cagar Alam Gunung Ambang merupakan kawasan konservasi ke tiga yang kami survei setelah Cagar Alam Tangkoko-Duasudara dan Suaka Margasatwa Manembo-nembo yang terletak di Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara. Kawasan ini menjadi lokasi survei yang menyimpan kenangan terindah (kayak judul lagu ya!) karena berjumpa dengan salah satu ciptaan-Nya yang sangat cantik.

Pada bulan Nopember 1999 kami mengadakan penelitian di Pegunungan Ambang tepatnya dari Desa Sinsingon Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara yang keadaan hutannya masih cukup baik dan masih menyimpan misteri bagi kaum peneliti. Salah satu misterinya terungkap pada tanggal 14 Nopember 1999.

Saat itu merupakan hari kedua kami melaksanakan pengamatan kelelawar di sekitar Rawa Paya (1420 m dpl) di Pegunungan Ambang. Pagi hari kami menutup jaring yang dipasang pada malam sebelumnya dan akan dipasang pada tempat lain yang berjarak sekitar 50 meter di depan shelter tempat kami berteduh. Pukul 10.00, kami memasang 3 buah jaring dengan panjang masing masing 30 meter, 18 meter dan 12 meter, tetapi baru selesai pada pukul 12.15. Jaring kami biarkan terkembang, kali aja ada burung yang terjaring. Saat itu Uchu yang menemani kami semalam harus kembali ke camp karena besoknya harus melaksanakan pengamatan burung dan mamalia dengan metode line transek. Tinggallah saya dan Jorys yang akan melakukan pengamatan kelelawar pada malam ini. Sambil menunggu malam tiba, kami beristirahat karena semalaman kami tidak tidur barang sekejapun, demikian pula dengan malam nanti.

Sekitar pukul 15 lebih sedikit Jorys terbangun karena menyadari bahwa sekujur tubuhnya telah basah oleh genangan air hujan, ternyata saat itu hujan sudah turun sangat deras. Lalu dia membangunkan saya dan mengatakan bahwa air sudah menggenangi shelter kami dan telah membasahi kantung tidur yang dia gunakan. Karena kantuk yang masih menyerang, saya tidak menghiraukan keadaan tersebut dan terus melanjutkan tidur, sementara Jorys berusaha mengeringkan kantung tidurnya, kemudian pergi dengan niat untuk menutup jaring, namun hujan segera reda dan dia mengurungkan niatnya lalu kembali ke shelter. Saya segera bangun sementara Jorys masih terus berusaha mengeringkan kantung tidurnya serta membuat perapian untuk menghangatkan badan. Kami membuat kopi dan makan makanan kecil yang kami bawa.

Pukul 17.30 gerimis mulai turun lagi namun kami membiarkan jaring tetap terpasang dengan harapan bahwa gerimis akan segera reda, tetapi pada pukul 18.15 gerimis berganti dengan hujan yang deras. Diputuskan untuk menutup jaring karena melihat situasi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pengamatan. Maka pergilah kami menerobos derasnya hujan. Sebelum menutup jaring kami harus memeriksa dan membersihkannya dari daun atau ranting yang menyangkut.

Pada jaring 30 m terperangkap seekor kelelawar, namun saat melihat ujung jaring sebelah utara ada sesuatu yang mencurigakan, karena jaring menjuntai hingga menyentuh tanah. Setelah mendekat, astaga . . .oh my God...!! Ternyata benda tersebut adalah seekor burung malam yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Sebagai orang yang belum begitu lama berkecimpung di bidang Ornithologi, hal ini merupakan pengalaman yang mengasyikan dan akan selalu membekas dalam ingatan. Burung tersebut cukup menjadi penghibur bagi kami karena tidak jadi melakukan pengamatan kelelawar, serta dalam melewati dinginnya malam.

Kemudian kami melepas kelelawar dan burung dari jaring dengan hati-hati, disamping tidak ingin menyakitinya, juga jangan sampai burung tersebut terlepas sebelum sempat teridentifikasi. Lalu burung itu kami masukan ke dalam kantung yang telah disiapkan, demikian pula dengan kelelawar yang ada. Selanjutnya kami menutup seluruh jaring dan kembali ke shelter, sementara hujan masih terus mengguyur dengan derasnya.

Setiba di shelter kami langsung mengukur satu-satunya kelelawar yang tertangkap malam itu dan segera melepasnya, lalu mengambil kantung tempat burung manguni tersimpan. Kami mencoba untuk mengidentifikasi si cantik yang berwarna coklat keemasan dengan spot putih yang berbaris di sayap, namun kami hanya berhasil mengetahui bahwa itu adalah genus Ninox (burung hantu yg tampak seperti elang dengan ukuran sedang 25 - 47 cm) dan belum bisa memastikan spesiesnya. Yang ada dalam benak saya mungkin inilah Ninox ochracea yang merupakan spesies manguni yang sangat jarang terlihat.

Keesokan paginya kami segera mengemasi peralatan yang kami bawa karena sudah saatnya kembali ke pos Jagawana yang merupakan base camp kami selama penelitian ini, untuk melakukan pergantian dengan tim lain yang akan mengamati kelelawar pada lokasi yang lain pula. Tidak lupa pula kami membawa serta burung manguni hasil tangkapan semalam untuk diidentifikasi lebih cermat dengan menggunakan Field Guide yang kami miliki dan menanyakan langsung kepada ketua tim kami Jon Riley, seorang ahli burung berkebangsaan Inggris.

Sesampai di pos, burung tersebut langsung diidentifikasi, diukur dan ditimbang serta tak lupa di foto. Dan pada sore harinya burung tersebut kami lepas kembali dihutan yang merupakan habitat aslinya. Dari hasil identifikasi dengan menggunakan field guide (Burung-burung di Kawasan Wallacea) kami berkeyakinan bahwa burung tersebut adalah Ninox ochracea, namun dihati kecil masih terdapat keraguan karena burung tersebut agak berbeda dengan gambar yang ada di buku. Tetapi mengingat bahwa bisa saja sang pelukis melakukan sedikit kekeliruan, maka keraguan yang ada dibenak kami saat itu ditepis jauh-jauh.

Setelah balik ke Manado, keberadaan burung tersebut masih tetap memunculkan tanda tanya, apalagi setelah dicek kembali dengan lebih teliti antara foto dengan gambar di buku dan membandingkan dengan keterangan-keterangan yang ada, ternyata cukup jelas perbedaannya. Jalan satu satunya adalah dengan menghubungi seorang ahli di Amerika yaitu Pamela C. Rasmussen yang bekerja pada Smithsonian Institution di Washington DC. Dan secara kebetulan, doski baru kembali dari National Museum of History di Leiden Negeri Belanda, untuk melihat koleksi burung Manguni yang ada, dan di situ dia mendapati satu jenis burung hantu yang cukup berbeda dengan Ninox ochracea. Namun dari koleksi tersebut belum ada informasi yang lengkap tentang burung tersebut, yang ada hanya informasi tentang lokasi pengambilan spesimen (koleksi), yaitu dari Taman Nasional (TN) Dumoga Bone pada tahun 1985 ketinggian 1.200 m, oleh Frank G. Rozendaal seorang ahli yang berasal dari Belanda. Menurut hasil pengamatannya, ternyata burung tersebut merupakan jenis yang baru dan diberi nama Ninox ios (Cinnabar Hawk Owl).

Setelah melihat gambar dan ciri-ciri burung yang dikirimkan oleh Pamela, yakinlah kami bahwa yang berhasil kami tangkap pada beberapa saat yang lalu adalah N. ios yang merupakan satu jenis burung hantu yang baru saja terungkap dikalangan Ilmu Pengetahuan.

Walaupun banyak para ahli yang mengadakan penelitian di Sulawesi selama 15 tahun terakhir ini, namun keberadaan N. ios di Gn. Ambang baru sekarang diketahui. Mungkin burung ini masih banyak dalam kawasan tersebut, karena selain sulit dilihat dan habitatnya berada di dalam hutan pegunungan tinggi, burung ini hanya aktif pada malam hari, serta tidak tertutup kemungkinan masih terdapat jenis lain yang hidup dalam kawasan tersebut




Lanjutannya....